Penggunaan bahan pengawet dalam industri makanan bertujuan untuk memperpanjang umur simpan produk. Namun, tidak semua bahan pengawet aman untuk dikonsumsi.
Beberapa di antaranya justru berbahaya bagi kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau dalam jangka waktu panjang. Berikut adalah daftar nama pengawet yang berbahaya bagi kesehatan yang sobat perlu waspadai.
- Boraks
Boraks adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai pengawet dalam makanan. Pada kenyataannya, boraks tidak aman untuk dikonsumsi karena dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan boraks meliputi mual, muntah, diare, dan sakit perut. Penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat merusak ginjal dan sistem saraf.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan yang mengandung boraks, seperti bakso dan mi yang tidak jelas keamanannya.
- Formalin
Formalin adalah larutan formaldehida yang digunakan sebagai pengawet makanan dan antiseptik. Meskipun sering digunakan untuk mengawetkan mayat, formalin juga kadang-kadang ditemukan dalam makanan seperti tahu, mi basah, dan ikan.
Formalin sangat berbahaya jika dikonsumsi karena dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, kerusakan hati, dan bahkan kanker. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa makanan yang sobat konsumsi bebas dari formalin.
- Kalium Bromat
Kalium bromat adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan roti untuk meningkatkan volume dan tekstur. Namun, kalium bromat diketahui sebagai karsinogen, yang berarti dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama.
Selain itu, kalium bromat juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan sistem saraf. Karena risiko kesehatannya, penggunaan kalium bromat dalam makanan telah dilarang di banyak negara, termasuk Indonesia.
- Dietilpirokarbonat
Dietilpirokarbonat adalah bahan pengawet yang digunakan dalam minuman ringan dan produk jus untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Meskipun efektif dalam mengawetkan produk, dietilpirokarbonat dapat terurai menjadi senyawa yang berbahaya bagi kesehatan, seperti karbon dioksida dan etanol.
Efek samping dari konsumsi dietilpirokarbonat termasuk sakit kepala, mual, dan gangguan pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa label produk minuman yang sobat konsumsi dan menghindari bahan pengawet ini.
- Dulsin
Dulsin adalah pemanis buatan yang dulunya digunakan sebagai pengganti gula. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa dulsin memiliki potensi karsinogenik dan dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal.
Meskipun telah dilarang penggunaannya di banyak negara, dulsin masih dapat ditemukan dalam beberapa produk makanan dan minuman. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa label produk dan menghindari pemanis buatan yang tidak aman ini.
Penting bagi sobat untuk selalu waspada terhadap bahan pengawet yang digunakan dalam makanan. Menghindari makanan yang mengandung pengawet berbahaya seperti boraks, formalin, kalium bromat, dietilpirokarbonat, dan dulsin dapat membantu menjaga kesehatan sobat dan keluarga.
Selalu periksa label makanan dan minuman yang sobat konsumsi, serta pilihlah produk yang menggunakan bahan pengawet alami atau tidak mengandung pengawet sama sekali. Dengan begitu, sobat dapat menikmati makanan yang lebih sehat dan aman.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman https://pafikotatalangubi.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).