Penyebab Autoimun pada Wanita dan Pria, Apakah Berbeda?

penyebab autoimun

Penyakit autoimun semakin sering terdengar akhir-akhir ini, terutama karena banyak orang mulai sadar bahwa sistem imun tidak hanya bisa melemah, tapi juga bisa menjadi terlalu aktif. Sistem kekebalan tubuh juga kadang keliru.

Harusnya bias untuk melawan penyakit, tapi justru malah menyerang bagian tubuh yang sehat. Banyak yang bertanya-tanya, apakah penyebab autoimun pada wanita dan pria sama? Atau justru ada perbedaan yang signifikan?

Data menunjukkan jika wanita lebih tinggi punya risiko terkena autoimun dibandingkan laki-laki. Bahkan beberapa jenis penyakit autoimun seperti lupus dan tiroiditis Hashimoto jauh lebih umum terjadi pada wanita. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa jenis kelamin bisa mempengaruhi munculnya gangguan pada sistem imun.

Peran Hormon dalam Perbedaan Risiko

Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian para ahli adalah pengaruh hormon. Hormon estrogen pada wanita bisa memengaruhi cara kerja sistem kekebalan tubuh. Estrogen memiliki sifat proinflamasi, artinya dapat meningkatkan respon peradangan dalam tubuh. Pada kondisi tertentu, hal ini bisa memicu sistem imun menjadi terlalu aktif dan menyerang jaringan sendiri.

Sebaliknya, hormon testosteron yang lebih dominan pada pria memiliki efek antiinflamasi. Dengan kata lain, hormon ini membantu mengurangi peradangan. Hal ini dianggap sebagai salah satu alasan mengapa pria cenderung lebih jarang mengalami penyakit autoimun, walaupun bukan berarti tidak mungkin terkena.

Berikut beberapa pengaruh hormon terhadap penyakit autoimun:

  • Estrogen bisa meningkatkan sensitivitas sistem imun terhadap rangsangan.
  • Perubahan hormon saat kehamilan atau menopause dapat memicu kambuhnya gejala autoimun.
  • Hormon pria cenderung menekan aktivitas sistem imun berlebih.

Faktor Genetik dan Lingkungan Juga Berperan

Selain hormon, faktor keturunan juga punya pengaruh kuat terhadap risiko autoimun. Bila seseorang memiliki keluarga yang pernah mengalami penyakit autoimun, risiko untuk mengalaminya juga meningkat, baik pada pria maupun wanita. Namun, bagaimana gen itu aktif juga bisa dipengaruhi oleh faktor luar seperti lingkungan, gaya hidup, dan tingkat stres.

Beberapa hal yang bisa memengaruhi perbedaan risiko antara pria dan wanita meliputi:

  1. Paparan zat kimia atau polusi

Lingkungan kerja atau tempat tinggal yang penuh dengan polutan bisa memicu respon sistem imun yang tidak normal.

  1. Kebiasaan makan dan gaya hidup

Makan makanan manis dan berlemak secara berlebihan bisa memperparah peradangan.

  1. Infeksi virus atau bakteri tertentu

Beberapa infeksi dapat memicu reaksi autoimun, terutama jika sistem imun sedang tidak stabil.

  1. Tingkat stres yang tinggi

Stres berat dan berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan hormon dan daya tahan tubuh, yang berkontribusi sebagai penyebab autoimun.

Perlu dicatat bahwa pria biasanya lebih lambat mencari bantuan medis dibanding wanita, sehingga penyakit autoimun pada pria bisa tidak segera terdeteksi dan terkesan lebih jarang terjadi.

Gejala yang Mungkin Berbeda Antara Pria dan Wanita

Menariknya, selain perbedaan dalam jumlah kasus, gejala yang dialami wanita dan pria juga bisa berbeda. Wanita cenderung menunjukkan gejala yang lebih konsisten dan bertahap, sedangkan pria kadang mengalami gejala yang lebih berat saat pertama kali muncul.

Beberapa perbedaan yang bisa ditemukan:

  • Wanita lebih sering mengalami kelelahan kronis dan nyeri otot ringan tapi terus-menerus.
  • Pria bisa mengalami kerusakan jaringan yang lebih cepat, terutama jika telat ditangani.
  • Respons terhadap pengobatan juga kadang berbeda karena pengaruh hormon dan metabolisme.

Itulah mengapa penting untuk mengenali gejala sejak awal dan berkonsultasi dengan tenaga medis bila merasa ada yang tidak biasa pada tubuh.

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan Sejak Dini

Meskipun tidak semua penyebab autoimun bisa dihindari, ada beberapa kebiasaan yang dapat membantu menurunkan risikonya. Pencegahan sangat penting, terutama bagi Kamu yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun atau mengalami stres berkepanjangan.

Berikut beberapa langkah pencegahan yang disarankan:

  • Konsumsi makanan sehat seperti sayur, buah, dan bahan alami untuk menjaga keseimbangan gizi.
  • Tidur nyenyak dan teratur penting supaya daya tahan tubuh tetap baik.
  • Cukup luangkan waktu 30 menit sehari untuk berolahraga agar tubuh tetap bugar.
  • Kurangi stres, misalnya dengan meditasi, hobi, atau liburan ringan.
  • Jaga berat badan ideal, karena kelebihan berat badan bisa memicu peradangan.
  • Hindari rokok dan alkohol, karena bisa memperburuk kerja sistem imun.

Dengan menerapkan kebiasaan sehat secara konsisten, tubuh Kamu punya peluang lebih besar untuk menjaga keseimbangan sistem imun dan mencegah gangguan seperti autoimun.

Perlindungan Diri Lebih Maksimal dengan Allianz

Karena penyakit autoimun sering datang tiba-tiba dan membutuhkan pengobatan jangka panjang, penting bagi Kamu untuk punya perlindungan kesehatan yang tepat. Biaya pengobatan yang tidak sedikit, pemeriksaan berkala, hingga rawat inap, bisa menjadi beban besar bila tidak dipersiapkan sejak awal.

Allianz menyediakan pilihan asuransi kesehatan yang bisa membantu Kamu menghadapi risiko penyakit yang datang tanpa tanda-tanda, termasuk kondisi serius seperti autoimun. Beberapa manfaat dari produk kesehatan Allianz antara lain:

  • Perlindungan menyeluruh yang mencakup berbagai jenis penyakit kritis dan rawat inap.
  • Jaringan rumah sakit luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
  • Klaim asuransi bisa dilakukan dengan mudah dan jelas, apalagi sudah didukung layanan digital yang praktis.
  • Tersedia berbagai pilihan polis yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan situasi keluarga.

Dengan memiliki perlindungan dari Allianz, Kamu bisa fokus pada penyembuhan tanpa perlu khawatir tentang biaya yang harus dikeluarkan. Allianz juga menyediakan layanan nasabah yang responsif untuk memudahkan segala kebutuhan informasi dan administrasi.

Menghadapi penyakit autoimun memang tidak mudah, tetapi dengan kesiapan yang baik, Kamu bisa tetap menjalani hidup dengan tenang. Bila penyebab autoimun bisa berbeda antara pria dan wanita, maka perlindungan yang dimiliki juga sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Allianz bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendampingi Kamu menjaga kesehatan dalam jangka panjang.

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *