Info SehatQ.com: Penyebab dan Penanganan Operasi pada Usus Buntu

penyebab dan penanganan operasi pada usus buntu

Penyakit usus buntu (Apendisitis) merupakan kondisi di mana terjadi peradangan pada usus buntu atau apendiks. Usus buntu adalah salah satu organ tubuh yang berbentuk kantong berukuran 5 hingga 10 sentimeter, tersambung ke usus besar dari sisi kanan bawah perut.

Umumnya, kondisi tersebut ditandai dengan nyeri pada perut bagian kanan bawah. Siapa pun bisa terkena radang usus buntu, namun penyakit ini paling sering ditemukan pada mereka yang berusia antara 10 hingga 30 tahun. Ingin tahu lebih banyak seputar penyakit usus buntu? Yuk simak ulasannya di bawah ini!

Penyebab Usus Buntu

Sebenarnya, sampai saat ini para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti dari radang usus buntu. Akan tetapi, penyumbatan yang terjadi pada lapisan usus buntu yang menyebabkan infeksi diduga kuat menjadi kemungkinan penyebab terjadinya radang usus buntu.

Dilansir dari Media Kesehatan Terpercaya, kondisi tersebut membuat bakteri semakin berkembang biak dengan cepat, menyebabkan usus buntu meradang, bengkak dan berisi nanah. Penyumbatan tersebut bisa terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya:

  • Penumpukan tinja atau kotoran yang mengeras.
  • Terjadi infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan kelenjar getah bening dalam dinding usus menjadi bengkak.
  • Terjadi pembengkakan atau penebalan jaringan dinding usus buntu akibat infeksi saluran pencernaan atau bagian tubuh yang lain.
  • Adanya penyumbatan pada rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit, seperti infeksi cacing kremi pada saluran pencernaan.
  • Cedera akibat adanya trauma pada perut.
  • Tumor.

Kapan Usus Buntu Harus Segera Dioperasi?

Saat kondisi radang usus buntu yang kamu alami tidak terlalu parah, dokter kemungkinan akan memberikan pilihan untuk menjalani pengobatan menggunakan antibiotik atau operasi.

Namun, apabila gejala usus buntu sudah mengalami sakit perut yang parah dan tidak membaik selama 30 menit, maka pertolongan medis berupa operasi sangat dibutuhkan. Berikut ini adalah gejala usus buntu akut dan membutuhkan pertolongan medis segera, antara lain:

  • Sakit perut yang parah di bagian perut kanan bawah.
  • Nyeri di area perut yang bertambah parah jika batuk, berjalan, ataupun melakukan gerakan lainnya.
  • Kehilangan selera makan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Demam.

Gejala-gejala di atas mungkin bisa mengindikasikan radang usus buntu akut, yang jika dibiarkan saja bisa berpotensi mengancam nyawa, seperti kehamilan ektopik atau pankreatitis akut.

Apabila sudah akut dan memerlukan tindakan medis, dokter akan melakukan tindakan bedah laparoskopi dan apendiktomi. Laparoskopi akan dilakukan ketika sakit perut cukup parah, namun usus buntu belum pecah.

Tindakan ini dilakukan dengan membuat sayatan di pusar, agar bisa memasukkan alat laparoskopi yang berupa selang kecil berkamera dan alat-alat khusus lain untuk mengangkat usus buntu yang meradang. Sementara itu, pada kondisi yang parah, maka dokter harus segera melakukan pembedahan untuk mengangkat usus buntu.

Prosedur ini harus dilakukan sebelum bakteri yang menjadi penyebab peradangan masuk ke dalam aliran darah dan menginfeksi darah. Pada usus buntu atau apendektomi, dokter akan melakukan operasi terbuka. Itu berarti, dokter akan membuka jaringan yang cukup besar di perut untuk mengeluarkan usus buntu yang terinfeksi.

Demikianlah ulasan mengenai penyebab usus buntu dan penanganan operasi untuk mengatasi radang usus buntu. Kamu bisa mendapatkan informasi lebih lengkap seputar usus buntu di SehatQ.com. Tidak hanya itu, masih banyak artikel tentang kesehatan lainnya yang menarik dan bisa menambah wawasan.

Jika ingin mengetahui artikel-artikel seputar hubungan dengan pasangan, kesehatan seksual pria maupun wanita dan sebagainya, silakan kunjungi laman RomanXa.id. Media kesehatan yang terpercaya? SehatQ.com jawabannya! Semoga bermanfaat, ya!

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *